New vs Used alias Baru atau Bekas
Di era tahun 70 an hingga 90 an dimana pasar industri banyak dikuasai oleh industri besar dan multinasional, dikuasai oleh korporasi besar dan perusahaan asing … ada sebuah fenomena menarik yang biasa terjadi di industri kecil dan menengah.
Industri kecil dan menengah menunggu mesin dari industri besar dan multinasional tersebut yang dijual.
Industri kecil menengah tidak mampu membeli mesin dalam kondisi baru.
Dan untungnya, ini juga diakui oleh teknisi dari penjuru dunia … bahwa mesin bekas di era itu adalah mesin-mesin yang kuat dan tangguh.
Mesin-mesin tersebut umumnya dibuat oleh negara-negara yang punya standard tinggi dalam industrinya seperti Jerman, Italia, Inggris, Jepang, USA, dll.
Bagi industri yang membeli mesin bekas tersebut …. rata-rata mesin masih bisa digunakan hingga jangka waktu lumayan panjang dan hitung-hitungan BEP (Balik Modal)-nya masuk.
Awal tahun 2000 dunia masuk sebuah era baru.Era internet.
Di era ini, industri permesinan berubah arah.Bahkan berubah 180 derajat.
China menjadi penguasa baru dengan gaya kerjanya yang unik.China datang sebagai pemain baru dan penguasa baru dengan motto : Kualitas seperti apapun bisa kami buat.
Perusahaan-perusahaan dari negara-negara Eropa dan Jepang tadi yang awalnya adalah pemain besar di mesin industri, mengundurkan diri dan tidak mau bersaing dengan China.
China dalam waktu singkat dan pesat menjadi raksasa industri yang mendunia.Yang memaksa pemain-pemain mesin industri di eropa dan jepang merubah haluan.
Mereka kini memproduksi mesin-mesin industri yang super canggih berusaha melampaui apa yang dilakukan China.Dengan teknologi yang canggih, komponen yang mahal, dan yang pasti … menjadi tidak terjangkau harganya.
Hanya industri tertentu di dunia yang mampu membeli.
Bahkan diantaranya ada yang putar haluan menjadi perusahaan terkemuka di bidang internet dan meninggalkan dunia industri.
Bagi mereka, percuma bersaing dengan China.Pilihannya adalah ke bidang lain atau pergi jauh meninggalkan China di teknologi yang masih sulit dilakukan China dengan baik.
Kabar baiknya …. sejak era ini industri kecil dan menengah mulai berkembang dan bertumbuh.
Industri yang awalnya hanya menjadi bulan-bulanan industri besar dan ditindas oleh industri besar.Mulai bisa menjadi dirinya sendiri.
China memproduksi mesin-mesin industri yang terjangkau dan membuat banyak industri kecil menengah memiliki mesin sendiri dan tidak lagi menunggu mesin bekas dari sisa pakai industri besar.
Namun mesin bekas di era ini sangatlah berbeda dengan era sebelumnya.
Membeli mesin bekas ibarat membeli rongsokan.
Tidak lagi bisa menikmati sisa pakai jangka panjang.
Namun sudut pandang segelintir orang yang menyamakan dengan mesin bekas era 70-90an dan kebiasaan dalam transaksi jual beli mobil bekas yang terbawa lama …. membeli meisn bekas diperlakukan sama.
Padahal mesin bekas yang dibelinya adalah mesin bekas buatan China atau rakitan lokal.Sebagian besar rakitan lokal juga menggunakan komponen-komponen buatan China.Jadi penulis anggap setali tiga uang.
Beberapa pencari mesin bekas umumhya berharap bisa mendapatkan harga lebih murah.Namun tidak berhitung dengan baik bahwa keruakan yang akan ditimbulkan akan membawa dampak yang fatal bagi kelangsungan usahanya.
Belum lagi banyaknya mesin bekas yang dijual dikarenakan oleh pemilik lamanya tidak lagi bisa digunakan.Ada sebuah sebab yang tidak terungkap dari pemilik lamanya tentang mengapa mesin tersebut dijual.
Kalau misa masih bisa dipakai bekerja, pemilik lama tidak akan menjualnya,Kecuali usahanya memang sudah tutup.
Ini yang sering luput dari pemikiran pembeli mesin bekas.
Lalu bagaimana solusinya ? Apakah tidak ada solusi sama sekali ?
Mesin adalah barang berbasis teknis.Semua barang yang berbasis teknis bisa diupgrade dan bisa diperbaiki.Ini kabar baiknya.
Namun ada permasalahan lagi bahwa mesin bekas yang sudah diperbaiki harganya tentu akan jauh lebih tinggi daripada mesin bekas yang belum diapa-apakan.
Sebagian besar calon pembeli mesin bekas karena memang tujuannya mencari yang termurah, tetap akan menjadi pertimbangan bagi mereka sekalipun sebuah mesin bekas telah diperbaiki.
Namun apapun alasannya, mesin baru dan mesin bekas tidak dapat dibandingkan dari sisi harga saja.Karena mendapat harga murah di awal, seringkali tidak murah untuk di kemudian hari.
Bahkan banyak kasus pembeli mesin bekas harus merelakan kembali uangnya untuk membeli mesin baru lagi karena ada kontrak jual beli dengan distributornya sedangkan mesinnya trouble berulang kali dan benar-benar mengganggu proses produksi.
Sedangkan meisn bekas yang pernah dibelinya tidak bisa diapa-apakan lagi.Dan secara hitungan matematika, pembeli mesin bekas ini justru keluar uang dan merugi lebih banyak daripada ketika langsung membeli mesin baru.
Kenyataan lain yang pernah terjadi adalah pengguna mesin bekas yang harus kehilangan pelanggan setianya karena tidak mampu mencapai target produksi yang diminta oleh pemesan.
Kerugian akibat kejadian seperti ini jauh lebih fatal lagi karena kehilangan pelanggan berarti kehilangan uang berlipat-lipat.
Ada banyak kasus dan kisah tentang pengguna mesin bekas yang salah dalam memilih mesin yang dibelinya.Yang semuanya bila disimpulkan hanya ada 1 kesimpulan.Yaitu pada umumnya mesin bekas tidak layak untuk dibeli dan digunakan.
Karena bekas yang ada di pasaran bukanlah bekas dari pabrikasi mesin yang punya standard produksi ala eropa dan jepang.Tidak sama dengan mobil bekas yang memang buatan Jepang.
Mesin bekas yang banyak beredar di pasaran adalah meisn bekas buatan China dan rakitan lokal yang setali tiga uang.