Dalam beberapa kesempatan, kami secara singkat sering beriklan dengan kata-kata : Dari Malang untuk Indonesia.
Banyaknya calon pembeli yang membuat dirinya terikat oleh lokasi di era modern, namun muncul rasa kecewa di kemudian hari, membuat gema kata-kata iklan ini selalu kami kumandangkan.Untuk membantu mereka yang masih terikat oleh lokasi dalam perencanaan pembelian unit mesin.
Harapannya apa ?
1. Supaya lihat unitnya dan belinya dekat.
2. Supaya nanti kalau ada kerusakan gampang.
Kenyataannya apa ?
1. Lihat unit dan belinya dekat.Sesuai harapan.
2. Kalau ada kerusakan kesulitan karena ternyata penjual yang dekat tidak mampu service dan tidak mampu pengadaan komponen pengganti.Tidak sesuai harapan.
Akhirnya, penjual yang lokasinya dekat memang memudahkan dalam membeli unit.Sekali lagi, Mudah Hanya Ketika Membeli.
Berapa lama dan seberapa penting proses membeli ini bagi kita ?
Anda punya uang, anda bisa beli dimana saja.
Tapi ketika mesin ada permasalahan, anda bukan lagi butuh yang dekat.Anda butuh yang mampu.
Bagaimana kalau yang dekat hanya menjual saja.Karena memang umumnya demikian.Kantor cabang itu mudah diduplikasi.Tetapi skill teknisi dan skill perusahaan untuk menyelesaikan masalah mesin, tidak mudah di duplikasi.
Akhirnya banyak perusahaan dagang mesin yang mudah membuka cabang dimana-mana tetapi tidak diikuti oleh kemampuannya menyelesaikan masalah.Cabang adalah tempat Menjual.Bukan tempat service.
Sedangkan anda sebagai pengguna mesin, nantinya akan jauh lebih membutuhkan service daripada beli.
Urusan beli dengan perdagangan mesin yang jauh hanya ribet di urusan pengiriman, biaya kirim, biaya akomodasi teknisi.
Tetapi urusan perbaikan mesin seringkali membuat produksi anda terhenti, timbul kerugian, dikomplain customer, produksi macet, biaya perbaikan mesin mahal, biaya perawatan mesin mahal, jatuhnya merek karena tidak mampu menjaga rantai supply.Efeknya jauh lebih banyak.
Beberapa waktu yang lalu ada seorang yang penah bertanya melalui chatting whatsapp “Bapak kantornya dimana ?”
Lalu saya jawab kalau di Malang, Jawa Timur.
Kemudian saya ditanya lagi “Ada cabang di J*** ?” Saya jawab tidak ada.Kami hanya di Malang.
Lalu tidak melanjutkan chatting lagi.
Kemudian dalam waktu sekitar 5 bulan kemudian, bapak ini chatting whatsapp lagi.Tiba-tiba saya diomeli,”Pak, kenapa bapak gak bilang dulu kalau bapak ada teknisi yang bisa kunjungan ke seluruh Indonesia ?” Saya tanya “Kenapa Pak ?”
Lalu dia jawab “Saya beli mesin.Tokonya cuma 5 km dari pabrik saya.Tapi teknisinya sudah 15 kali bolak balik 1 bulan ini mesinnya gak selesai-selesai.Saya rugi banyak, dimarahi pelanggan karena supply berhenti.”
Saya jawab baik-baik,”Kalau bapak mau memutskan beli dari saya sekarang masih belum terlambat.Nanti mesin yang rusak di tempat Bapak saya bantu perbaikannya.Dgn ijin Yang Mahakuasa dan doa Bapak, mesin jenis itu paling lama kami 3 hari sudah selesai.”
Contoh cerita lainnya cukup banyak dengan berbagai model kondisi.Selalu ada yang mempermasalahkan lokasi di awal karena takut beli dengan yang ada di jauh.Namun sangat banyak juga yang akhirnya menyesal karena ternyata yang dekat tidak mampu support teknisnya.
Ternyata memang purna jual itu jauh lebih penting daripada sekedar ‘beli dari dekat’
Semoga Bermanfaat !!