Blog MESIN 77

Pusat Mesin kemasan, Mesin pengisian, dan aneka conveyor

spesialis mesin kemasan dan pengisian

Hidup koq minta Gratisan …… hahahaha.Tidak, tidak.Maksudnya bukan begitu.Jangan sampai kita nonton iklan ada yang teriak “Mana otak ?” langsung pikiran ke arah negatif.Padahal otak yang dimaksud tak lain dan tak bukan adalah lauk otak sapi yang biasa disajikan di menu masakan Padang.

Hidup koq minta gratisan diatas memiliki arti yang sama yang sudah banyak orang di dunia sering katakan dalam konotasi yang lebih baik : “Di dunia mana ada yang Gratis ?”
Yang gratis itu cuma udara dan berkat Tuhan.
Bahkan ketika sakit dan mengalami sesak nafas, udara itupun akhirnya juga harus berbayar.Apakah kita juga akan mengatakan kepada rumah sakit atau penjual oksigen,”Masak udara suruh bayar ? Tuhan aja kasih gratis”.
Saya yakin tentu kita tidak demikian.

Susah nanti kalau semua dijawab begitu.Pabrik air juga akan dibilang,”Masak air aja suruh beli ?”

MENGAPA KUNJUNGAN TEKNISI SELALU HARUS ADA AKOMODASI ?

Bapak dan Ibu, apakah cukup kalau kami jawab bahwa teknisi kami punya keluarga dan harus kami berikan penghidupan bagi dirinya dan keluarganya ?

Bagi yang cukup, bisa hentikan baca artikel ini sampai disini saja dan mulai aktifitas yang lain.Lalu setujui adanya biaya akomodasi ini.

Bagi yang belum cukup, silahkan simak alasan lainnya di tulisan selanjutnya :

Ada sebuah kisah ketika seorang pengusaha mengalami mesinnya bermasalah.Lalu memanggil seorang teknisi.Sang teknisi tanpa tahu kerusakan mesinnya dan apa saja resiko yang akan dia hadapi selama perjalanan dan resiko kecelakaan kerja yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa diminta, menyetujui untuk berangkat.Disampaikanlah kesepakatan bahwa biaya servicenya 750 ribu rupiah ditambah biaya akomodasi transport 250 ribu rupiah.
Dan karena ingin mesinnya segera selesai dan kembali bisa bekerja, pengusaha menyetujui kesepakatan ini.

Kemudian berangkatlah teknisi hingga tiba di lokasi mesin milik pengusaha.Sang teknisi yang memang sudah dipilih oleh pengusaha adalah seorang teknisi yang sangat handal, akhir mesin diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 menit.

Pengusaha bertanya,”Loh koq cepat ?” 
Teknisi dengan jujur menjawab : “Iya pak, cuma ada 2 kabel aja digigit tikus.Ini sudah saya sambung dan sudah selesai”

Lalu pengusaha menjawab,”Jangan 750 ribu deh.Masak cuma sambung kabel begitu saja 750 ribu ?”

BAGAIMANA MENURUT ANDA KISAH DIATAS ?

Siapa yang dalam nurani anda dibenarkan dan siapa yang hendak anda salahkan ?

Teknisi berangkat tanpa tahu apa yang akan dilakukan.Dan karena keahliannya yang hebat, dia menemukan masalah dengan cepat dan menyesaikan mesin dalam waktu kurang dari 5 menit.
Teknisi berangkat dengan sepeda motor, yang pasti disadari atau tidak ada resiko di sepanjang perjalanan.
Kesepakatan sudah dibuat sebelum berangkat dalam kondisi sama-sama tidak tahu permasalahan yang ada.

Saya juga ingin bertanya,”Kenapa tidak usah dibayar sekalian saja ? Paling tidak itu akan membuat si pengusaha dalam kisah diatas hidup dalam hutang kecil yang jumlahnya mungkin tidak seberapa baginya, tapi besar artinya bagi sang teknisi yang telah membantunya dan keluarganya”

Perdagangan mesin khususnya seperti kami tidak menjual mesin kepada Anda dengan keuntungan berlipat seperti yang anda bayangkan.Asumsi bahwa perdagangan mesin untungnya berlipat tidak berlaku bagi kami.
Dengan keuntungan jual yang minim dan harus menghidupi para teknisi dan keluarganya, kami tidak mampu bila harus memberikan akomodasi secara Gratis.

Apalagi hanya akomodasi saja yang seringkali kami tagihkan.Cukup mengganti biaya transport PP, makan, dan tempat tinggal teknisi selama bertugas.Itu saja.Tidak ada permintaan lebih.
Dan yang menerima uang akomodasi tersebut bukan kami.
Berikut daftar penerima uang akomodasi :
1. Perusahaan penerbangan
2. Perusahaan taxi
3. Perusahaan travel
4. Pemerintah melalui uang boarding bandara, loket peron.
5. Laboratorium (biaya rapid tes antigen)
6. Pemilik penginapan (kkalau menginap di hotel/penginapan)
7. Pemilik warung dan restaurant
8. Pemilik toko ritel bila teknisi kami membeli minum karena haus dalam perjalanan.

Jelas disini, bahwa biaya akomodasi bukan untuk kami perdagangan mesin.Kami sudah cukup makan dari keuntungan penjualan mesin kepada Anda.Tidak minta lebih.

Ahh, daripada kena biaya akomodasi mahal, mending ambil dari toko-toko mesin terdekat aja dehh.
Setuju sekali.Banyak yang berpikir seperti itu.Kalau penjual mesinnya jauh lokasinya, biaya akomodasinya mahal.
Tiket pesat berapa, kalau makan dan tempat tinggal sih bisa disediakan yang murah-murah.Losmen murah atau mess pabrik bisa.

Bagi yang baru pertama kali akan menggunakan mesin, terutama mesin-mesin kelas menengah besar … pola pikir seperti itu memang bias aterjadi.
Namun bagi banyak sekali pengguna mesin yang sudah pengalaman.Mesin di pabriknya sudah terdiri dari banyak supplier mesin.Umumnya sudah pernah merasakan bagaimana membeli meisn dari lokasi terdekat dengan lokasi pabrik, tetapi malah tidak terlayani dengan baik.Justru beberapa mesin lainnya yang membeli dari penjual mesin yang jauh, malah mesinnya awet dan bila ada persoalan terlayani dengan baik.

Artikel kali ini tidak membahas mengenai penyebab hal itu terjadi.Penyebab utamanya bukan pada masalah jauh atau dekat lokasi penjual.Tetapi karena yang jauh justru memiliki teknisi dan support system yang handal, yang dekat malah tidak punya layanan teknikal yang mumpuni.Dan kondisi ini seringkali tidak bisa dilihat di awal pembelian mesin.
Banyak pemilik meisn yang merasakan hal ini setelah 3 atau 4 bulan menggunakan mesinnya. 
Yang jauh, sekalipun dengan biaya akomodasi yang lebih tinggi …. justru datang dalam waktu kurang dari 5 hari.Yang dekat, dihubungi sampai lidah berlumuran air liur, tidak kunjung datang teknisinya.
Inilah yang sering dikatakan oleh pengguna mesin kami di luar Jawa Timur yang telah memiliki pengalaman menggunakan mesin dan sudah pernah berhubungan dengan beberapa perdagangan mesin. 

Akhirnya bila dibandingkan kerugian pabrik akibat mesin berhenti, masih jauh jauh jauh lebih murah membayar akomodasi lebih tinggi. 
Jadi bandingkan biaya akomodasi dengan nilai tambah.Bandingkan biaya akomodasi dengan kerugian yang terjadi akibat mesin berhenti.